Pemkab Bekasi Diminta Tuntaskan 'Buku Keluhan' Warga

Pemkab Bekasi Diminta Tuntaskan 'Buku Keluhan' Warga

METRO CIKARANG - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diminta segera menuntaskan berbagai persoalan yang tertuang dalam 'Buku Keluhan' warga mulai dari pencemaran lingkungan, perbaikan infrastruktur, hingga persoalan ketenagakerjaan. Persoalan ini disuarakan ratusan massa dari berbagai wilayah yang melakukan unjuk rasa damai di depan gerbang komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat. "Ini menjadi persoalan yang akan terus kami suarakan. Kami mencatat dari berbagai wilayah, persoalannya sama yaitu pencemaran lingkungan. Limbah dibuang ke sungai, padahal itu B3. Ini yang harus ditindak," kata Ketua Gerakan Militansi Pejuang Indonesia Kabupaten Bekasi Rangga Weuni di sela aksi, Kamis. Mereka mengaku menemukan oknum perusahaan yang membuang limbah sembarangan, beberapa di antaranya dibuang langsung ke sungai. Limbah ini yang membuat banyak sungai di Kabupaten Bekasi tercemar hingga berwarna hitam, berbusa, dan mengeluarkan bau tidak sedap. Rangga mengakui pencemaran ini bukan sebatas tanggung jawab pemerintah daerah. Masyarakat juga harus turut mengawasi. Lebih penting dari itu, kalangan pengusaha harus memiliki komitmen untuk menjalankan usaha dengan sehat tanpa mencemari lingkungan. "Dalam hal ini kami mendukung pemerintah daerah yang telah bertindak tegas menutup perusahaan yang melanggar. Maka perusahaan pun kami desak untuk menjaga lingkungan, harus memiliki komitmen karena mereka berusaha di sini," ucapnya. Mereka juga mengkritisi tingginya angka pengangguran serta kerusakan infrastruktur di banyak wilayah Kabupaten Bekasi. Setelah itu massa bergerak ke kawasan industri MM2100 untuk mendorong dunia usaha melakukan pembenahan pengelolaan limbah. "Bahkan ada yang baru diperbaiki, setahun kemudian sudah rusak lagi. Ini kami desak ada perbaikan, bukan hanya dari kondisi fisik tapi cara penanganannya," ucapnya. "Seluruh keluhan ini telah kami rangkum dan susun berupa buku berjudul ‘Keluhan Masyarakat Kabupaten Bekasi’. Buku ini telah kami sampaikan ke Pak PJ Bupati dan kami minta segera ditindaklanjuti dalam program 100 hari kerjanya," imbuh Rangga. Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan terjun menemui ratusan massa yang berunjuk rasa. Dani naik mobil komando lalu turut berorasi menjawab berbagai keluhan yang disampaikan massa. Dani menegaskan persoalan pencemaran lingkungan sedang ditangani. Satu perusahaan telah ditutup dan beberapa pencemaran lain sedang diselidiki. "Ada beberapa perusahaan yang terindikasi mencemari lingkungan sedang diselidiki. Lalu beberapa orang yang ketahuan membuang sampah ke sungai juga ditangkap. Ini komitmen pemerintah yang alhamdulillah didukung masyarakat," katanya. Dani meyakini meski dikepung kawasan industri, Kabupaten Bekasi bisa terlepas dari persoalan pencemaran lingkungan namun upaya itu harus dibarengi dengan komitmen bersama dari seluruh pihak. "Saya meyakini Kabupaten Bekasi bisa bebas dari pencemaran meski perjalanannya akan panjang. Tapi tidak ada yang tidak mungkin. Harus ada komitmen dan saya yakin seluruh pihak mendukung," ucapnya. Dani mengaku telah mempelajari buku keluhan masyarakat Kabupaten Bekasi, beberapa juga telah direalisasikan. "Jalan Pebayuran, Karangbahagia, Cabangbungin sudah diperbaiki, sisanya akan dilakukan. Saya mengapresiasi masyarakat yang berani menyampaikan sikap, mendukung atau mengkritisi. Tidak menjadi pecundang yang hanya mencibir tanpa memberi solusi," kata dia.(mil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: